Kamis, 28 Oktober 2010

Please..Be Wise While Browsing!! -Internet Sehat-


Created by : Noski Samosir

Tingkat pertumbuhan pengguna internet di Indonesia menunjukkan angka yang sangat signifikan. Menurut Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), jumlah pengguna internet di Indonesia sampai dengan Juni 2010 sudah mencapai angka 45 juta pengguna baik pengguna internet yang mengakses dari Personal Computer (PC) maupun yang mengakses dari Hand Phone (HP). Secara prosentase, pengguna internet di Indonesia menembus angka 19.01% dari total penduduk Indonesia yang tercatat sebanyak 236.7 juta penduduk (data hasil Sensus Penduduk Tahun 2010).

Jumlah pengguna internet yang sedemikian tinggi jumlahnya tersebut secara otomatis menempatkan Indonesia menjadi salah satu Negara pengakses internet terbanyak di kawasan Asia. Dan data yang diperoleh dari Google.com, tercatat lebih dari 28 juta pengakses situs jejaring sosial Facebook yang berasal dari Indonesia. Angka ini menunjukkan bahwa Facebook adalah situs terpopuler yang paling banyak diakses pengguna internet di Indonesia (62.22%). Kebutuhan akan pentingnya akses untuk saling berbagi informasi dan menjalin networking di dunia maya menjadi alasan utama tingginya akses terhadap situs-situs seperti Facebook, Twitter, Google, Youtube, Blogspot.

Era perputaran informasi sudah semakin cepat dan tidak mengenal batas. Dalam hitungan detik, segala informasi yang kita butuhkan dapat kita peroleh secara mudah. Perkembangan teknologi yang sangat pesat memungkinkan hal ini terjadi. Namun sayangnya perkembangan ini tidak diimbangi oleh kontrol ketat terhadap informasi yang dipertukarkan di dunia maya. Hal ini menyebabkan informasi apapun secara bebas beredar di internet/dunia maya.

Kebebasan dalam bertukar informasi tersebut tentu saja mengakibatkan informasi apapun baik positif yang konstruktif (membangun) maupun negatif yang destruktif (merusak) dapat secara leluasa diakses ataupun dipertukarkan melalui internet. Informasi ataupun konten yang berupa gambar maupun video yang berbau pornografi dan radikalisme dapat secara mudah diakses melalui internet. Bayangkan jika informasi negatif ini turut dikonsumsi oleh anak-anak. Tentu saja dampak yang akan dihasilkan akan sungguh berbahaya. Menurut hasil riset yang dilakukan TNS Global Market Research dan Yahoo Indonesia pada tahun 2009 diperoleh bahwa remaja usia 15-19 tahun mencakup 65% pengguna internet di Indonesia. Prosentase ini diprediksi akan semakin meningkat ditahun 2010 ini.

Hasil riset ini tentunya semakin meningkatkan kekhawatiran terhadap informasi atau konten negatif yang dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja.

Menyadari akan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh internet ini maka orang tua perlu melakukan proteksi yang ketat terhadap segala akses yang dilakukan anak saat berselancar di dunia maya. Anak-anak dan remaja merupakan generasi penerus bangsa, maka kelalaian dalam membangun potensi individu akan menjadi kelalaian dalam membangun mentalitas masyarakat maupun Negara.

Mengingat pentingnya akses internet yang sehat, maka PT. Telkom Indonesia dengan Speedy nya turut mensosialisasikan program internet sehat. Speedy memungkinkan orang tua melakukan filtering terhadap situs-situs berbahaya yang dapat diakses oleh anak-anak. Filtering tersebut dengan menggunakan DNS Nawala, yaitu setting DNS untuk memblokir situs-situs berbahaya. PT. Telkom juga memfasilitasi pengembangan pendidikan bagi anak-anak dengan menyediakan konten pendidikan seperti PesonaEdu.com dan Indi-smart.com serta social network yang khusus diperuntukkan bagi anak-anak, guru, dan orang tua yang diberi nama Kidevo.com. Di Kidevo.com ini, anak-anak dapat berinteraksi dengan teman-teman, guru-guru disekolah, dan orang tua sehingga baik guru dan orang tua dapat memonitor segala aktivitas anak di situs ini. Situs ini sangat edukatif dan cukup menarik.

Berikut ini ada beberapa tips yang dapat dilakukan orang tua untuk membudayakan internet sehat :

1. Lakukan komunikasi terbuka dan positif dengan anak. Penting untuk selalu berbicara dengan mereka tentang komputer (dampak baik maupun buruk) dan bersifat terbuka menanggapi pertanyaan-pertanyaan dan keingintahuan mereka.

2. Dampingi atau awasi anak-anak kita ketika mereka sedang mengakses internet.

3. Jangan membiasakan anak mengakses internet jauh dari pengawasan orang tua.

4. Usahakan memasang internet di rumah dan letakkan komputer/notebook untuk akses internet diruang terbuka (misal, ruang keluarga).

5. Berpikir positif, terbuka dan peduli serta tetap waspadai sikap anak kita yang sangat membutuhkan akses internet.

6. Pastikan anak tidak mengobral informasi personal seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, atau password kepada kenalan online. Hal ini penting dilakukan untuk menghindarkan anak dari kejahatan di dunia maya.

7. Unduh dan install Parental Control Software untuk memfilter situs-situs berbahaya.

Kita masih akan dan tetap akan membutuhkan internet untuk terus belajar dan berkembang karena banyak hal baik yang kita peroleh dari internet. Namun perlu dilakukan antisipasi terhadap dampak buruk dari internet. Oleh karena itu, bijaklah selama berselancar di internet dan bijaklah untuk melindungi diri dan orang-orang disekitar dari buruknya dampak internet.